Karier Kedua Untuk Hidup lebih Bermakna


untuk memulai hidup baru yang menurutnya lebih bermakna. Sempat gagal di sana-sini, pada usia 55 ia kembali ke kampus untuk meraih gelar MBA (Master of Business Administration). Setelah itu, ia mendirikan usaha sendiri -Dare Force Corporation- yang bertujuan membantuwanita di atas usia 40 mengembangkan karier mereka. Ketika 5 tahun lalu Amerika Serikat dilanda krisis ekonomi dan sederet perusahaan gulung tikar, Liz yang lalu menulis buku Get Dare From Here, menggunakan pengalamannya yang berharga untuk membantu banyak wanita mencari nafkah di usia matang.Menurut Liz, sekarang ini memang tidak zaman orang bekerja seumur hidupnya di satu tempat. "Karena itu, sejak usia 30 sebaiknya setiap orang sudah membuat Plan B," katanya. "Anda harus tahu apa yang ingin Anda kerjakan ketika sedang berada di puncak karier, dan juga harus tahu apa yang mau Anda lakukan sesudah masa itu berlalu."
Pengalaman Liz ini sejalan dengan pemikiran Rhenald Kasali, pakar manajemen yang sering menjadi pembicara di berbagai seminar, termasuk seminar tentang karier. Katanya, sejak beberapa tahun lalu memang telah terjadi pergeseran pola bekerja di masyarakat kita. "Kalau di masa lalu orang cenderung loyal dan menikmati satu karier saja -bahkan juga satu perusahaan- kini orang bisa saja merintis karier baru ketika berhenti bekerja atau pensiun dari satu tempat."
Di negara-negara Barat, karier lanjutan setelah berhenti bekerja atau pensiun ini disebut encore career  atau 'karier kedua'. Karier kedua menjadi penting, terutama ketika seseorang menginginkan hidup yang lebih bermakna, seperti alasan Liz di atas. Tentu saja, alasan lain tak kurang penting, seperti fakta bahwa umur harapan hidup seseorang kian panjang, seiring dengan semakin membaiknya akses kesehatan, kemakmuran, dan teknologi.Bila seseorang telah pensiun pada usia 50-an, maka masih ada waktu puluhan tahun lagi yang perlu dijalani. Apakah hidup setelah itu juga menjadi usai?  Tidak, hidup sudah pasti jalan terus. Seperti


dijelaskan oleh Marci Alboher dalam bukunya, The Encore Career Handbook, pada periode ini orang justru berada pada tahapan yang lebih tinggi. "Punya perspektif baru, prioritas baru, dan kapasitas untuk melakukan sesuatu dengan wawasan yang selama ini telah dimiliki. Bukan hanya untuk meninggalkan warisan (legacy), tapi untuk menjalaninya."Karier kedua juga menjadi penting bila karier yang telah kita lakukan selama ini ternyata tidak memberikan kepuasan, tidak sesuai passion, atau tidak bermakna. Pendapat Marc Freedman, founder & CEO of Civic Ventures dan penulis buku The Big Shift: Navigating the New Stage Beyond Midlife sangat tajam. Katanya, "Kalau dulu orang menyambut pensiun dengan bahagia karena terbebas dari rutinitas, sekarang mimpinya adalah 'bebas' untuk (menentukan) bekerja sesuai dengan passion, bisa berbagi kepada sesama, dan tetap mendapat penghasilan yang layak."  

height= height=
height= height= height= height=

Popular Posts

height= height= height= height=
height= height= height= height=