Kemajuan teknologi berpengaruh besar terhadap perubahan
jaman, termasuk perubahan gaya
berpacaran anak muda jaman sekarang.
Sayangnya, perubahan
"Pacaran bukan ajang untuk ngeseks. Pacaran hanya nama
saja. Makna sesungguhnya tentang pacaran yang benar adalah bergaul, dan belajar
memahami orang lain,"Kita sama-sama tahu kalau pacaran itu adalah ajang
untuk mengenal lebih baik. Tapi jangan dipelesetkan atau diteruskan menjadi
mengenal lebih baik secara anatomis," imbuhnya.
banyak cara untuk membuat pacaran menjadi lebih sehat, misalnya
dengan membuat suatu persaingan dalam bidang akademis. Dan hal yang terpenting
adalah proses saling mengenal lawan jenis haruslah mendapatkan pemantauan
dan ijin dari orang tua.
Peran orangtua orangtua memiliki peran yang sangat vital terutama dalam
menanamkan pemahaman serta pengertian kepada anak tentang pacaran yang sehat.
Orangtua harus dapat memberikan pemahaman kepada anak bahwa anak berhak menolak
apabila diajak melakukan sesuatu yang tidak benar. Tidak hanya dalam hubungan
yang menjurus ke hubungan seks, tetapi juga narkoba.
Selain orangtua, sekolah dan guru juga memiliki andil
penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak atau remaja, agar tidak
terjebak dalam perilaku yang menyimpang. Pendidikan soal seks dan kesehatan
reproduksi di kalangan anak sekolah juga masih perlu digalakkan.
Arrietta mengungkapkan, masih banyak sekolah-sekolah yang
tidak memberikan pemahaman tentang masalah kesehatan reproduksi, apalagi di
sekolah tertentu seperti misalnya sekolah menengah kejuruan (SMK) dan madrasah.
"Kalau bisa, Kemenkes lebih meningkatkan lagi upayanya
bagaimana agar kesehatan reproduksi dan kesadaran akan kesehatan seks bisa
diterima oleh semua anak dan remaja di seluruh
Indonesia , saat ini tingkat kehamilan pada anak di usia muda
sudah semakin tinggi. Bahkan dari tahun ke tahun, jumlah kehamilan gadis kecil
usia 11-14 tahun terus bertambah.