Kulit yang bersih, bebas dari kotoran atau residu kosmetik
adalah hal yang paling dicari setelah mandi. Selain memakai sabun, biasanya
kita
menggunakan loofah atau produk scrub untuk menggosok badan saat mandi.Kendati demikian, sebenarnya memakai loofah atau penggosok
badan tak disarankan. Seiring dengan berjalannya waktu, loofah tersebut
ternyata bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Padahal, kita menggunakannya
untuk membersihkan badan."Pada awal dipakai sebenarnya loofah higienis, tapi
saat kita memakainya untuk menggosok tubuh sel-sel kulit mati akan terperangkap
di dalamnya. Apalagi setelah mandi biasanya kita meninggalkan loofah tersebut
dan baru dipakai saat mandi berikutnya," kata Esther Angert, ahli
mikrobiologi dari
Saat loofah atau penggosok tubuh dibiarkan setelah mandi,
bakteri yang ada di dalamnya akan berkembang biak. Terlebih lingkungan kamar
mandi sangat lembab dan biasanya kurang sirkulasi udara. "Itu adalah
tempat yang paling disukai bakteri,
Meski kulit kita merupakan organ yang kuat dan punya
kemampuan untuk melindungi tubuh dari bakteri, tetapi pori-pori dan luka
terbuka akan menjadi jalan masuk bakteri.
"Jika kita punya luka kecil di kulit dan menggosoknya
dengan loofah, kita akan merusak perlindungan kulit," kata Dr Jessica
Krant, dermatologis.
- Selalu keringkan loofah atau alat scrub lainnya setelah
dipakai. Sebaiknya simpan loofah di luar kamar mandi dan bersihkan dengan sabun
setelah selesai dipakai.
- Ganti loofah bila warna atau baunya berubah.
- Jaga kebersihannya, bila perlu masukkan dalam microwave
selama 20 detik untuk memusnahkan bakterinya. Cara lain adalah merendamnya
dalam pemutih pakaian selama beberapa saat.
Kendati kita bisa menjaga kebersihannya, Krant tidak
menyarankan mandi menggunakan penggosok tubuh, baik dengan loofah atau lap
mandi.
"Kulit seharusnya diperlakukan dengan lembut saat
mandi. Kebanyakan orang menghabiskan banyak waktu untuk membersihkan kulitnya
sampai merusak kelembaban alami kulit,