Perceraian diketahui memiliki banyak dampak buruk bagi
kesehatan, baik mental dan emosi, serta fisik seseorang. Bahkan, baru-baru ini
sebuah studimenyatakan, perceraian juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan
fatal yang berujung kematian.Studi yang dipublikasi dalam Social Science Research
tersebut bahkan menyebutkan, angka kejadian kematian kelompok tersebut lebih
tinggi daripada orang-orang yang berpendidikan rendah. Menurut studi tersebut, orang yang bercerai dua kali lebih
mungkin untuk meninggal dalam kecelakaan dibandingkan mereka yang menikah,
terutama untuk jenis kecelakaan yang sebenarnya dapat dicegah seperti akibat
api atau keracunan. Sementara itu, untuk risiko kematian akibat kecelakaan yang
sulit dihindari seperti kecelakaan kapal atau pesawat, risiko kedua kelompok
sama.
Keadaan tersebut hampir sama jika dibandingkan antara orang
yang berpendidikan rendah dan tinggi. Studi menemukan, orang berpendidikan
rendah risiko meninggalnya dua kali lebih tinggi di dalam suatu kecelakaan yang
bisa dicegah dibandingkan dengan orang yang berpendidikan tinggi. Dan pada
kecelakaan yang tidak dapat dicegah, risikonya sama.
Ketua studi Justin Denney, asisten profesor sosiologi di
Rice University mengatakan, orang pendidikan tinggi secara umum keadaan
ekonominya lebih baik, sehingga lebih memungkinkan untuk mencegah kematian
misalnya dengan memiliki fasilitas pemadam api. Itu adalah salah satu upaya
untuk mengamankan mereka dari api. "Orang berpendidikan tinggi juga seringkali mendapatkan
informasi lebih baik untuk antipasi penanganan bencana dan perilaku yang
berbahaya bagi kesehatan, misalnya penggunaan alkohol dan
obat-obatan terlarang, Denney juga mengatakan, orang yang memiliki pernikahan
harmonis umumnya dapat saling mengingatkan satu sama lain. "Mereka saling
mendukung untuk tetap sehat dan saling membantu dalam keadaan darurat medis, itulah
yang tidak dimiliki oleh orang yang bercerai,
obat-obatan terlarang,