Kanker payudara sesungguhnya bisa dicegah. Dengan mengetahui
adanya benjolan pada payudara sejak dini,
maka pengobatan dapat dilakukan
secepatnya.Adanya benjolan bisa diketahui lewat pemeriksaan payudara
sendiri yang disebut SADARI. Pemeriksaan yang hanya membutuhkan beberapa detik
ini relatif mudah dilakukan, sehingga tiap wanita dipastikan bisa melakukannya.
“SADARI sedikitnya dilakukan satu bulan sekali saat tidak
sedang datang bulan. Wanita berusia diatas 20 tahun sebaiknya mulai melakukan
pemeriksaan ini karena berisiko lebih besar terkena kanker,” kata onkolog Dr.
Martha Roida Manurung dari RS. Dharmais, Jakarta.
Pemeriksaan SADARI lebih baik dilakukan saat sudah selesai
datang bulan. Hal ini dikarenakan kondisi payudara saat menstruasi lebih keras,
dibanding saat sedang tidak datang bulan. Akibatnya wanita tidak bisa
membedakan keras payudara karena pertumbuhan sel kanker atau pengaruh hormon.
Pemeriksaan SADARI usai datang bulan juga memudahkan wanita
membedakan benjolan karena tumor atau merupakan kelenjar susu. Benjolan karena
tumor, kata Martha, memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi. Benjolan ini
juga tidak tersebar di seluruh payudara. Kondisi ini jelas berbeda dengan
kelenjar susu yang memiliki tingkat kekerasan lebih rendah, dan tersebar merata
di seluruh organ payudara.
“Sebaiknya lakukan dengan jarak 10-20 hari sejak hari
pertama menstruasi. Walau jelas berbeda, bukan hal mudah membedakan benjolan
pada payudara wanita. Karena itu periksalah sesegera mungkin saat sudah selesai
menstruasi,
Selain sangat mudah, SADARI memiliki sensitifitas hingga 90
persen. Hal ini dikarenakan wanita memeriksa tubuhnya sendiri, sehingga tidak
perlu merasa malu. Kondisi ini memudahkan wanita merasakan bila ada yang tidak
beres dengan payudaranya.
Benjolan yang ada selanjutnya bisa segera dikonsultasikan ke
dokter. “Sebanyak 9 dari 10 benjolan yang ada biasanya bukan kanker. Karena itu
periksakan segera supaya selekasnya mengetahui kondis benjolan dan memperoleh
terapi,
Langkah SADARI
Berikut langkah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
1. Tubuh menghadap cermin dan kedua tangan di pinggul
Sambil berkaca perhatikan bentuk dan ukuran payudara, serta
warna putingnya. Ukuran dan bentuk payudara yang umumnya tidak sama antara
kanan dan kiri. Bila salah satunya berubah bentuk sebaiknya wanita perlu
waspada.
2. Angkat tangan ke atas dan perhatikan kembali penampakan
payudara
Pada posisi ini perhatikan apakah ada lesung, luka, atau
keriput pada kulit payudara. Posisi ini juga memungkinkan untuk kembali melihat
apakah puting berubah posisi.
3. Tekan puting payudara
Pada tahap ini bisa dilihat apakah puting mengeluarkan
cairan kekuningan, kemerahan, atau darah. Cairan yang keluar menandakan adanya
perubahan dalam sel payudara. Wanita harus segera berkonsultasi ke dokter bila
puting mulai mengeluarkan cairan.
4. Periksa payudara dengan gerak memutar
Pemeriksaan pada tahap ini berada dalam posisi tangan
diangkat. Bila yang diangkat tangan kanan, maka pemeriksaan dilakukan pada
payudara yang sama. Gerakan memutar dimulai dari puting, hingga batasan
payudara kanan dan kiri. Pemeriksaan juga sebaiknya meluas sampai ketiak.
Semua tahapan sebaiknya dilakukan dalam posisi berdiri,
duduk, dan tidur dalam kondisi payudara licin. Hal ini untuk meyakinkan ada
tidaknya benjolan dalam payudara wanita.