Rasanya masih hangat dalam ingatan saat saya harus berakrobat membagi waktu dan tenaga untuk bekerja dan mengurus kedua anak balita saya. Setiap pagi, keduanya 'menghadang' saya di depan pintu, berusaha mencegah saya berangkat ke kantor. Rumah pun tak pernah sepi dari teriakan dan tangisan. Juga selalu mirip kapal pecah.
Tapi kini, 20 tahun kemudian, saya justru merindukan saat-saat penuh 'huru-hara' itu. Si sulung sudah menikah dan ikut suaminya ke Medan. Si bungsu baru saja kuliah S-2 di Australia. Untuk melampiaskan rindu, kadang saya sengaja tidur di kamar mereka. Tak tega melihat saya kesepian, suami mengusulkan agar kami mewujudkan impian lama yang belum kesampaian: traveling keliling Indonesia dan dunia. Apalagi kini banyak penerbangan murah.
Bulan lalu, kami baru kembali dari Ambon, setelah sebelumnya menyambangi Mesir. Dalam waktu dekat, kami akan ke Bangkok. Berdua saja