Karena
rajin berkomunikasi lewat Facebook, saya dan teman-teman lama sepakat membuat
acara reuni fakultas. Namun, terus terang, saya agak gugup menghadapinya.
Maklum, menghadiri reuni berarti saya harus bertemu lagi dengan mantan kekasih
yang dulu meninggalkan saya demi wanita lain yang serba lebih dibanding saya.
Akibatnya, saya butuh waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkan luka dan
memulihkan harga diri
.Tapi, saya tak mau jadi pengecut. Saya sengaja berdandan secantik dan segaya mungkin untuk menunjukkan kepadanya bahwa hidup saya tidak hancur hanya karena tidak jadi menikah dengannya. Dan, saat kami akhirnya bertemu, duh, saya syok berat. Tidak ada secuil pun ketampanan yang tersisa. Yang ada tinggal pria botak, kurus, dekil, dan tampak tak terurus, yang nyaris tak berani menatap mata saya. Seketika dendam saya lumer. Kini saya malah bersyukur dulu tak jadi menikah dengannya.