ANDA tentu masih mengingat inspeksi mendadak (sidak) Satuan
Tugas Pemberantasan Mafia Hukum di rumah tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Di sana , tim
mendapati terpidana Artalyta Suryani tengah
menjalani perawatan wajah oleh
dokter pribadi di sel dia yang mewah. Artalyta mengaku menjalani perawatan
wajah agar keriput di wajahnya hilang. Sebagai anugerah Tuhan, Ayin, panggilan
bekennya, bilang, kecantikan harus dirawat.Tak hanya Ayin, banyak wanita berumur mempunyai ketakutan
yang sama dengan Ayin. Mereka tak mau tampak tua dengan kerut-kerut menempel di
wajah. Itulah sebabnya, produk kosmetik wajah untuk menghilangkan kerutan alias
anti-aging banyak bermunculan di pasar.
Bahkan tak hanya di klinik-klinik dokter pribadi,
produk-produk kosmetik seperti ini juga banyak mejeng di etalase toko-toko
kosmetik. Tak segan, para produsen anti-aging juga beriklan di media cetak
hingga di televi serta radio. Semuanya menawarkan efektivitas produk itu dalam
menghilangkan kerutan di wajah.
Widya Murni, dokter dari Jakarta Anti-Aging Center Kemang, Jakarta mengatakan,
konsumen sebaiknya jangan langsung termakan hasutan iklan-iklan anti-aging yang
bertebaran di pasar. "Sifat kosmetik hanya menahan penuaan dari luar saja,
tanpa mengobati penyebab penuaan," katanya.
Meskipun seseorang dapat menutupi keriput di wajahnya,
mereka tetap tak bisa menyembunyikan tanda-tanda lain bertambahnya umur.
Misalnya, lemak yang mulai bergelambir di banyak tempat, kantung mata, keriput
d leher serta berbagai penyakit karene proses tua.
Ketika mengalami penuaan, tubuh akan memunculkan selulit
pada bagian tubuh tertentu, rambut mulal mengalami kerontokan, hingga bisa
menyebabkan kebotakan. Selain itu, tubuh cepat lelah, stamina berkurang, dan
gairah seks atau vitalitas berkurang.
Pola makan dan hidup sehat
Freddy Wilmana, konsultan dari Perkumpulan Awet Sehat Indonesia
(PASTI) menambahkan, saat ini, konsep anti-aging yang beredar di pasai hanya
merawat keindahan dari luar saja. Padahal, "Konsep anti-aging yang
seharusnya adalah awet sehat, yakni seseorang memiliki vitalitas dan kesehatan
terbaik," katanya.
Karenanya, bila ingin menggunakan kosmetik, konsumen
sebaiknya rasional. "Jangan terlalu percaya pada iklan yang memperlihatkan
perubahan drastis dalam waktu singkat," tandas dia.
Kosmetik yang memberikan manfaat instan seharusnya
menimbulkan kecurigaan. Kemungkinan besar, mereka menggunakan bahan kimia
berbahaya seperti merkuri. Ada
baiknya, calon pengguna mengetahui daftar hitam kosmetik berbahaya yang dirilis
Badan Pengawas Obat dan Makanyn (BPOM) sebagai referensi.
Dokter Phaidon Toruan dari Jakarta Anti-Aging dan Executive
Fitness Consultant yang berpraktik di Kemang menambahkan, prinsip anti-aging
sejatinya adalah pencegahan, bukan pengobatan. Makanya, untuk mendapatkan
kualitas hidup yang baik, kita lebih baik mengatur pola makan dan pola hidup
yang sehat. "Itu kunci utama awet muda," ujar dia.