Menopause bikin Gemuk ?


Menopause bikin Gemuk ?Berubahnya bentuk tubuh dan bertambahnya berat badan adalah dua hal yang ditakuti para wanita ketika memasuki masa menopause. Kadar estrogendan progesteron yang menurun selama masa perimenopause memang menjadi salah satupenyebabnya. Di bagian lengan, kaki, dan pinggul, lemak sepertinya mulai berkurang. Tapi bukan menghilang, melainkan ‘pindah’ ke bagianperut. Pertambahan usia juga menyebabkan metabolisme tubuh melambat, sehingga lemak di dalam tubuh meningkat perlahan-lahan. Tak heran bila perut makin gendut.Sebetulnya penyebabnya bukan hanya perubahan hormon. Faktor gaya hidup juga menentukan munculnya lemak di perut. Secara alami, begitu usia bertambah, tubuh kehilangan otot dan mendapatkan lemak sebagai gantinya. Karena itu, mengelola asupan kalori wajib dilakukan, karena ‘perpindahan’ lemak dan penambahan berat badan ini ternyata berkaitan erat dengan timbulnya gangguan fungsi jantung.
Raibnya dua hormon penting
Wanita terlahir dengan membawa sel telur dalam jumlah tertentu. Pada masa pubertas, separuhnya akan mati, dan separuh lagi akan matang dan ‘menetas’ setiap bulan. Bila dibuahi, telur ini akan menjadi janin. Pada masa menopause, penetasan telur-telur ini berhenti. Artinya, masa menstruasi pun berhenti. Fungsi sel telur itu sebetulnya tak hanya untuk menghasilkan bayi, melainkan juga untuk menghasilkan dua hormon penting, yaitu estrogen dan progesteron. Fungsi hormon estrogen antara lain untuk menghaluskan kulit, yang produksinya meningkat pada masa ovulasi. Sedangkan hormon progesteron punya fungsi lain, salah satunya adalah untuk memastikan bahwa bila seorang wanita hamil, dia punya cukup pelindung bagi jantung dan tulang, karena wanita hamil biasanya mengalami pertambahan berat badan. “Tapi begitu memasuki masa menopause, telur-telur itu sudah mati. Dengan sendirinya salah satu ‘pabrik’ hormon wanita juga mati,” dr. Grace Judio-Kahl dari Klinik Shape Up Indonesia, menjelaskan. Padahal kedua hormon itu tetap dibutuhkan untuk melindungi jantung dan tulang. Itu sebabnya, pada masa menopause sering muncul penyakit kardiovaskular dan  osteoporosis. Karena pabrik hormon itu mati, tubuh mencari sumber lain untuk memproduksi estrogen dan progesteron.  “Ada teori yang menyebut bahwa sel lemak di dalam perut dapat berperan sebagai kelenjar endokrin, yang berfungsi menghasilkan hormon. Estrogen bisa saja terbentuk dari situ, yang disebut estrogen like hormone,” dr. Grace menjelaskan.



Produksi lemak di dalam perut, pada organ seperti hati dan usus, dinamakan lemak visceral. Lemak visceral ini tidak hanya berlaku sebagai cadangan (saat seseorang kelaparan, tubuh akan mengambil cadangan lemak), tetapi juga membentuk estrogen dalam jumlah yang tidak banyak tetapi bisa menumpuk.  Celakanya, lemak visceral ini berbahaya. Penumpukan lemak yang terjadi di area perut dan membuat perut gendut disebut sebagai obesitas desentralis, dan bisa menimbulkan masalah meningkatnya gula darah dan tekanan darah.
height= height=
height= height= height= height=

Popular Posts

height= height= height= height=
height= height= height= height=