Tulou : Rumah Budaya Khas Orang Hakka (Khek)
Tulou 土楼 ( Hakka : Thu Lew ) arti hurufiahnya Rumah Tanah.
Rumah pantaslah disebut “rumah tanah” karena memang tembok bagian luarnya
terbuat dari batu cadas dan tanah liat. Bagian dalamnya terbuat dari kayu tahan
rayap. Sebagian rumah ini dibangun sejak abad ke-12 Masehi, kira-kira 800-an
tahun lalu dan masih bertahan hingga sekarang, khususnya di daerah Hakka di
propinsi Fujian dan Jiangxi. Fantastisss…
Sebenarnya, ini bukan sebuah rumah dengan hanya 1
kamar yang sangat besar, melainkan ini adalah sebuah benteng rumah. Wujudnya
silindris seperti tabung dan ada juga yang persegi, terdiri masing-masing
terdiri dari 3 – 5 tingkat lantai. Di dalamnya terdapat ratusan buah bilik yang
dihuni oleh ratusan orang banyaknya. Jika anda perhatikan struktur kayu yang
menopangnya, di situ akan terlihat pola-pola matematis dan geometris. BUKJAM
berpendapat hal ini menunjukan para pendirinya menguasai teknologi yang sudah
maju dan canggih. Lebih jauh, rumah ini didesain tahan api, tahan gempa dan
mendukung mobilitas tinggi. Ini adalah seperti sebuah peradaban hilang yang
ditemukan kembali.
Mengapa lebih tepat disebut sebagai rumah
benteng? Karena memang Thulew berfungsi sebagai benteng. Ratusan tahun yang lalu
ketika suku Hakka (khek) bermigrasi dari daratan tengah Tiongkok ke Selatan,
mereka selalu berhadapan dengan musuh-musuh yang ganas dan keji. Oleh karena
itu, Thulew ini menjadi benteng pelindung mereka, bagian luar terbuat dari
tanah sehingga tahan api, karena serangan musuh panah berapi. Pintu utama
terbuat dari kayu yang dilengkapi dengan saluran air otomatis yang mengairi
pintu saat panah api menghujam. Saat musuh datang mereka akan balas menyerang
melalui jendela-jendela kecil yang ada di sekeliling benteng, jika kekuatan
musuh mulai melemah maka dengan kekuatan penuh mereka akan keluar menyergap.
Tulou atau Thulew ini tidak berdiri sendiri
tetapi terdapat puluhan dalam 1 lokasi. 1 Tulou terdiri dari beberapa keluarga
dan marga. Mereka hidup dari bercocok tanam di area sekitar Tulou tersebut.
Zaman berubah menyebabkan Tulou menjadi sepi karena banyak sudah penghuninya
migrasi ke daerah perkotaan. Kini, Tulou dijadikan objek wisata, bahkan anda
juga bisa bermalam dan bermain disana dengan tarif sekitar
Rp350.000/malam/kamar. Kemudian , dapat pula menyewa sepeda untuk olah raga
maupun jalan-jalan di area tersebut. Malah, anda bisa mencoba beberapa masakan
original Hakka. Hosit woo…
Ada kisah lucu,
Tulou pernah disangka reaktor nuklir yang dibangun pemerintahan RRC (Republik
Rakyat China)
atau Zhong Guo (Hakka : Cung Kwet). Satelit Amerika Serikat, mengamat-ngamati
dari kejauhan angkasa dan hasilnya membuat mereka sangat kaget karena banyak
sekali reaktor nuklir yang telah dibangun Zhong Guo waktu tahun 1980an.
Akhirnya, setelah melihat langsung barulah mereka tahu bahwa itu ternyata rumah
budaya khas orang Hakka (khek). Kini, Tulou telah dijadikan warisan budaya
dunia oleh UNESCO. Hal ini menunjukan betapa majunya peradaban Zhong Guo /
Tiongkok , khususnya suku Hakka (khek) di masa lalu. Bukan hanya itu saja, coba
anda bayangkan, membangun rumah 5 lantai dari kayu yang bisa dihuni 400 orang
dan bisa tahan ratusan tahun tanpa dimakan rayap. Sangat sulit bukan? Mungkin
hanya satu-satunya di dunia, yakni Tulou atau Thulew. Rumah budaya khas orang
Hakka (khek).