Apoteker berperan sangat penting
dalam memberikan informasi yang tepat kepada pasien mengenai cara penggunaan
obat yang benar serta dampak risiko yang mungkin bisa ditimbulkan akibat
pemakaian obat-obatan secara bebas terutama pada anak remaja.Hasil penelitian yang akan
dipresentasikan dalam
kongres tahunan International Pharmaceutical Federation
(FIP), menunjukkan bahwa sebagian besar para remaja sudah secara teratur
mengambil beberapa obat tertentu tanpa mendapatkan informasi cukup mengenai
risiko yang mungkin bisa ditimbulkan.
"Kebanyakan remaja mengambil
obat sudah tepat, tetapi bukti menunjukkan adanya penggunaan yang disengaja
atau disalahgunaan,
Bahri mengatakan, kebanyakan para
remaja yang telah hidup mandiri (tidak tinggal dengan orangtua) sering membuat
keputusan sendiri tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter
terkait. Bahri mengaku sedang menyelidiki bagaimana cara mengkomunikasikan
informasi yang tepat tentang penggunaan obat kepada para remaja. Salah satu
diantaranya adalah dengan melibatkan peran serta apoteker dalam
memperbaiki cara mereka berbicara dengan anak muda dalam mengkomunikasikan
risiko dan manfaat obat-obatan.
"Penelitian telah menemukan
bahwa meskipun apoteker tahu tentang pentingnya komunikasi dengan remaja
terkait penggunaan obat-obatan, tetapi mereka cenderung tidak melakukannya.
Komunikasi tampaknya masih menjadi suatu kendala,
Ia menambahkan, jika komunikasi
secara verbal dirasa sulit, apoteker bisa mempertimbangkan penggunaan teks,
media sosial atau bentuk komunikasi berbasis web dengan sasaran kelompok
remaja. Singkatnya,
seorang apoteker seharusnya tidak hanya meracik obat tapi juga memberi edukasi mengenai penggunaan obat yang tepat.
seorang apoteker seharusnya tidak hanya meracik obat tapi juga memberi edukasi mengenai penggunaan obat yang tepat.