Salah satu faktor yang ikut memicu
terjadinya penggunaan antibiotik yang tidak rasional di masyarakat adalah
praktek kefarmasian yang masih banyak masalah.Ketua Asosiasi Apoteker Indonesia
(AAI),
pelaksanaan praktek kefarmasian di
Indonesia saat ini masih jauh dari harapan. Terbukti, masih banyak apotik yang
tidak dilayani seorang apoteker.Selain itu, obat-obat yang
seharusnya menggunakan resep juga terlalu mudah didapat, terutama bagi
masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. menjadi salah satu penyebab utama
maraknya penggunaan antibiotik yang tidak rasional. “Kalau setiap apotik menjalankan praktek kefarmasian
dengan benar, ini bisa menurunkan penggunaan antibiotik secara tidak rasional,
Skrining oleh seorang apoteker, kata
Dani, dapat dilakukan melalui beberapa cara. Pertama, memeriksa apakah resep
yang ditulis dokter sudah sesuai dengan penyakit yang diidap pasien. Kedua,
melakukan pengecekan apakah nama pasien yang tertera di resep sesuai. Ketiga,
melihat pemberian obat yang diresepkan sudah rasional atau tidak.Dani juga menghimbau agar masyarakat tidak pergi
ke apotek yang tidak dijaga oleh apoteker. "Saya mengimbau kepada
masyarakat, menukarkan resep harus ke apoteker. Jika tidak ketemu apoteker di
apotek tersebut, sebaiknya cari apotek yang lain. Ini adalah hak pasien atau
konsumen dan bagian dari edukasi,
konsumen dan bagian dari edukasi,