Sensasi orgasme yang terjadi di kaki kirinya terjadi dengan
tiba-tiba, bukan dari hasrat atau pikiran seksual. Bahkan, sensasi tersebut
dapat
dirasakan sekitar
Hasil pemindaian otak dengan magnetic resonance images (MRI)
menunjukkan adanya ketidaknormalan pada otak dan kaki wanita tersebut.
Sementara tes lainnya menunjukkan adanya perbedaan saraf antara kaki kanan dan
kirinya. Rangsangan listrik di kaki kirinya dapat menimbulkan orgasme spontan.Dokter kemudian mengobati wanita dengan suntikan bius pada
saraf tulang belakang yang menerima informasi rangsang dari kaki. Hasilnya
postif, orgasme tidak lagi terjadi sejauh ini hingga delapan bulan. Waldinger
mengatakan, mungkin ia membutuhkan suntikan lagi jika mulai merasakan orgasme
kaki kembali. Menurut para peneliti, fenomena ini merupakan hasil dari
kekacauan di otak. Mereka mengatakan, otak wanita itu tidak dapat membedakan
lagi vagina dengan kaki sehingga rangsangan di kaki juga mampu membuatnya
orgasme. Faktanya, satu setengah tahun sebelum orgasme kaki terjadi,
wanita itu sempat dirawat selama tiga minggu di intensive care unit (ICU) dalam
keadaan koma akibat infeksi sepsis. Selepas koma, wanita itu mengalami sensasi
terbakar di kaki kirinya yang kemungkinan diakibatkan oleh kerusakan saraf
halus di kaki. Yang menarik, saraf yang mengirimkan informasi rangsangan
dari kaki memasuki saraf tulang belakang dalam kadar yang sama dengan saraf
yang mengirimkan informasi
rangsangan dari vagina. Orgasme kaki merupakan fenomena yang sangat jarang terjadi.
Sebelumnya, orgasme kaki ditemukan pada seorang pria dengan amputasi kaki.
rangsangan dari vagina.