Bercinta merupakan kegiatan yang paling ditunggu bersama
pasangan. Namun jika istri sedang haid, sepertinya Anda perlu lebih bersabar
menunda aktivitas yang satu ini.Ini karena tingginya risiko melakukan hubungan seksual saat
istri sedang haid, terutama bagi kesehatan si istri. Profesor Ali Baziad, pakar
kesehatan kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
mengatakan, ada sejumlah risiko yang akan dihadapi perempuan yang melakukan
hubungan seksual di saat haid.
Pertama, risiko endometriosis, yaitu membaliknya darah
"kotor" menstruasi ke rahim, bahkan organ-organ lainnya. Kondisi ini
akan berakibat perlengketan darah menstruasi tersebut pada tempat yang tidak
seharusnya, dan berkembang menjadi jaringan baru.
"Jika sudah terjadi perlengketan dan menampung darah,
endometriosis akan menyebabkan nyeri, baik saat menstruasi ataupun saat
berhubungan seks,
Endometriosis bahkan dapat berkembang menjadi kista yang
dampaknya cukup serius, seperti sulit memiliki anak. Menurut Ali, endometriosis
memang bukanlah penyakit yang menyebabkan kematian, tetapi dampaknya bisa
menurunkan kualitas hidup.
Selain itu, berhubungan seks saat haid juga meningkatkan
risiko infeksi. Hubungan intim biasanya akan menimbulkan luka, dan sperma yang
tidak steril bisa masuk ke dalam tubuh sehingga menimbulkan infeksi.
Saat haid, wanita juga mengalami penurunan hormon estrogen,
yang artinya cairan lubrikasi sedang berkurang. Oleh karena itu pula, organ
vagina rentan terluka dan menimbulkan rasa tidak nyaman saat melakukan seks.
Sebuah penelitian dalam The Journal of Sexual Medicine
mengatakan, waktu paling tepat untuk berhubungan seksual yaitu sekitar 14 hari
setelah siklus menstruasi. Ini karena klitoris akan membesar sekitar 20 persen
dan lebih peka terhadap rangsangan, lebih mudah mencapai orgasme, dan tentunya
lebih minim risiko.