Saat mengalami sakit gigi atau nyeri menjelang menstruasi,
sebagian orang mengandalkan obat pereda nyeri atau yang dikenal juga dengan
istilah analgesik. Namun penggunaan jangka panjang obat-obat golongan ini juga
memiliki efek samping yang tidak kecil, misalnya kecanduan.
"Kebanyakan orang yang menggunakannya berlebihan
menjadi kecanduan meskipun mereka tidak menginginkannya," ujar John
Ulczycki, wakil presiden inisiatif strategi di National Safety Council. Karena itu menurutnya setiap orang perlu menggunakan obat
ini dengan benar, supaya bisa menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan.
Berikut lima
kiat untuk membantu memastikan penggunaan obat analgesik secara aman.
1. Pertimbangan pilihan lain
Sebelum mengonsumsi obat analgesik, pertimbangkan cara lain
yang mungkin lebih efektif dalam mengontrol nyeri. Dalam banyak kasus,
penggunaan obat-obatan anti-peradangan non-steroid justru lebih baik digunakan
untuk mengelola nyeri. Meski begitu, obat-obat itu juga memiliki efek samping.
2. Batasi penggunaan
Penggunaan obat analgesik perlu dilakukan dalam jangka waktu
sesingkat mungkin. Jika dokter meresepkan obat pereda nyeri selama tujuh hingga
sepuluh hari, maka mintalah untuk mempersingkatnya menjadi dua hingga tiga hari
saja.
3. Ketahui efek samping
Saat tengah dalam pengaruh obat analgesik, maka seseorang
perlu menghindari mengendarai kendaraan atau mengendalikan mesin. Kemampuan
mengambil keputusan pun akan terganggu, begitu pula kemampuan berpikir dan
koordinasi.
4. Jangan berbagi
Dari mereka yang kecandungan obat pereda nyeri, 75 persen di
antaranya mendapat obat analgesik dari teman atau anggota keluarganya. Padahal
obat analgesik tidak seharusnya digunakan tanpa peresepan karena akan
berbahaya.
5. Jangan mencampurnya
Peresepan obat pereda nyeri tidak seharusnya dikombinasikan
dengan alkohol. Kerja obat-obatan tertentu juga bisa terganggu dengan konsumsi
obat-obat golongan analgesik. Karena itu, pastikan untuk selalu
mengomunikasikan penggunaan obat analgesik pada dokter saat akan diberi resep
obat lain.