Kanker merupakan penyakit yang mematikan jika tidak disadari
dari awal. Semua pakar kesehatan sepakat, semakin dini kanker ditemui maka
semakin besar kemungkinannyauntuk disembuhkan. Dalam hal ini, deteksi dini pun
menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
Namun menurut Kepala Subdit Penyakit Kanker Kementerian
Kesehatan RI Niken Wastu Palupi, semakin sering melakukannya, wanita akan lebih
terampil dalam melakukan SADARI. Bahkan sensitivitas pemeriksaan pun akan
meningkat. Niken menjelaskan, akurasi SADARI untuk mendeteksi kanker
payudara memang tidak setinggi jika menggunakan ultrasonografi (USG) atau
mammogram, namun paling tidak SADARI bisa dilakukan sendiri sehingga bisa lebih
rutin setiap bulan. SADARI yang dilakukan tidak teratur, kata dia, bisa mendeteksi
benjolan pada payudara yang berukuran (diameter) 3,75 sentimeter atau lebih.
paling banyak dialami oleh wanita di seluruh dunia. Di Indonesia, kasus kanker payudara mencapai 35 persen dari total kasus kanker