Para ahli mengatakan, mengemut jempol adalah hal yang alami terjadi pada bayi. Dilansir olehsg.theasianparents.com, mengemut jempol dapat memberikan rasa nyaman pada gusi selama bayi tumbuh gigi. Dr. Willian Sears mengatakan, selama tahun pertama, bayi mengidentifikasi kegiatan mengemut jempol dengan kesenangan, sehingga mereka mempertahankan kebiasaan itu sepanjang masa balita.Walaupun terjadi secara alami, tapi orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda kapan kebiasaan ini perlu dihentikan. Yaitu:
1.
Saat anak
Anda mengemut jempolnya sepanjang hari yang mengakibatkan rasa sakit pada mulut
dan giginya
2.
Saat anak
Anda mengalami masalah bicara, bermain atau berinteraksi dengan teman-temannya
karena tangan dan mulutnya selalu 'sibuk'
3.
Saat anak
Anda mengalami masalah pertumbuhan gigi
Lalu, bagaimana ya cara menghentikan
kebiasaan ini? Anda dapat melakukan 5 cara berikut ini:
·
Berikan
mainan yang cukup besar untuk dipeluk sehingga menghindarkan si kecil dari
keinginan memasukkan jempol ke mulut
·
Hindari
mengadakan 'permusuhan' dengan kebiasaan ini, apalagi memarahi si kecil.
Berikan pengertian bahwa kebiasaan ini tidak baik untuknya atau sibukkan
tangannya secepatnya saat Anda melihat ia mulai memasukkan jempol ke mulut.
·
Hindari
menghukum anak dengan cara yang tak menyenangkan, misalnya melumuri jempol anak
dengan cabe. Hal ini justru akan menimbulkan trauma pada anak.
Jika anak Anda tak kunjung
menghentikan kebiasaannya hingga usianya lebih dari 3 tahun, ajaklah anak Anda
kepada dokter yang telah ahli karena bisa jadi hal ini berhubungan dengan
masalah gigi, mulut atau juga perkembangan psikologisnya.