mengatasi hal ini sebagian besar orang melakukan diet ketat untuk mengurangi lemak di dalam tubuh mereka. Cara ini terbilang cukup efektif, namun butuh waktu yang cukup lama. Untuk orang-orang yang ingin mendapatkan tubuh ideal dengan cepat, tentu diet bukan menjadi pilihan terbaik untuk mereka. Lantas, apa yang mereka lakukan untuk mengatasi hal ini? Sebagian besar dari mereka memutuskan untuk melakukan sedot lemak. Apa itu sedot lemak? Ini adalah pembedahan untuk menghilangkan timbunan lemak di bagian tubuh tertentu dengan cara menyedot lemak tersebut sehingga mendapatkan tubuh yang ideal.Apakah sedot lemak ini bisa menurunkan berat badan?
Sebenarnya tujuan utama dari pembedahan ini adalah untuk mengeluarkan lemak berlebih di dalam tubuh, namun secara otomatis sedot lemak dapat menurunkan berat badan.
Apa bedanya sedot lemak dengan diet?
Diet dan sedot lemak memiliki tujuan yang sama yaitu mengurangi timbunan lemak di dalam tubuh. Namun, pada saat menjalani program diet, orang-orang tidak bisa memilih bagian tubuh mana yang lemaknya dapat dikurangi. Kalo untuk sedot lemak, pasien bisa menentukan bagian tubuh yang ingin dihilangkan lemaknya.
Bagian tubuh mana sajakah yang bisa disedot lemak?
Pada umumnya, bagian tubuh yang bisa disedot lemak adalah lengan, pipi, dagu, perut, dada, punggung, pinggang dan paha. Sedangkan, untuk bagian tubuh yang mengandung banyak lemak adalah perut.
Umur berapakah orang-orang boleh melakukan sedot lemak?
Idealnya, di atas umur 17 tahun. Untuk pasien yang berumur di bawah 17 tahun sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan adanya standar prosedur pembedahan yang harus dipenuhi oleh para pasien.
Apa sajakah prosedur sebelum sedot lemak?
- Melakukan pemeriksaan darah beberapa hari sebelum dioperasi.
- Melakukan diet khusus jika dibutuhkan. Dokter akan menjelaskan mengenai diet ini secara detail saat konsultasi.
- Dilarang mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung aspirin maksimal 1 minggu sebelum operasi. Mengapa? Obat-obatan tersedut dapat memicu pendarahan dan penggumpalan darah.
- Dokter akan menandai bagian tubuh yang akan disedot lemaknya.
- Membuat sayatan kecil sekitar 0.5 cm sampai 0.75 cm pada bagian tubuh yang sudah ditandai.
- Dokter akan memasukkan cairan tumescent yang merupakan larutan dari campuran lidocain, bicnat, NaCl, dan adrenalin. Larutan ini berfungsi untuk memudahkan proses penyedotan lemak dan mengurangi resiko pendarahan pada pasien.
- Saat sedot lemak dilakukan, lemak biasanya akan dihancurkan dengan menggunakan laser.
- Bagian tubuh akan dibungkus dengan menggunakan korset setelah sedot lemak selesai dilakukan. Korset tersebut wajib dipakai selama 3 sampai 6 bulan guna mengencangkan dan mengembalikan elastisitas kulit.
Berapa biaya untuk sedot lemak?
Untuk total biaya sedot lemak tergantung pada ukuran tubuh pasien, banyaknya waktu dan usaha yang dilakukan oleh dokter, biaya ruangan operasi, tes laboratorium, dan biaya perawatan setelah operasi. Di samping itu, bagian tubuh yang akan disedot lemak juga menjadi pertimbangan dalam menentukan biaya sedot lemak. Rata-rata biaya yang harus dikeluarkan adalah 10 sampai 80 juta rupiah.
Apakah ada resiko atau efek samping tertentu setelah melakukan sedot lemak? Jika ada, apa sajakah efek samping tersebut?
Setiap tindakan medis pastinya memiliki resiko tersendiri, tak terkecuali sedot lemak. Perlu diketahui bahwa sedot lemak memiliki banyak efek samping yang cukup berbahaya, seperti:
- Mati rasa: efek samping yang biasanya akan dirasakan oleh pasien setelah pembedahan adalah mati rasa pada bagian yang dioperasi. Hal ini disebabkan karena syaraf pada bagian tubuh yang dibedah belum dapat bekerja secara normal. Jika tidak segera ditangani, efek samping ini bisa menjadi permanen.
- Infeksi kulit: meskipun hal ini jarang terjadi, namun bukan berarti efek samping yang satu ini harus dilupakan. Penggunaan alat-alat berbahan logam saat melakukan pembedahan bisa saja memicu infeksi pada kulit pasien yang biasanya ditandai dengan rasa gatal dan pedih serta terjadinya pembengkakan.
- Penyimpangan kontur: ini berarti bahwa kulit pasien akan terlihat berkerut dan bergelombang. Hal ini biasanya terjadi karena kulit tidak memiliki elastisitas yang baik, pembuangan lemak yang tidak merata dan penyembuhan yang tidak dijalani sesuai prosedur.
- Kantung cairan sementara: biasa disebut dengan seromas pada umumnya akan terbentuk di bawah kulit.
- Emboli lemak: hal ini terjadi karena potongan lemak yang masih menempel di dalam tubuh dapat melepaskan diri dan terjebak dalam pembuluh darah. Potongan tersebut akan terbawa ke paru-paru dan otak. Dalam kondisi ini, pasien bisa kehilangan kesadaran dirinya dan memerlukan penanganan medis secepatnya.
- Masalah ginjal dan jantung: cairan yang disuntikkan dan ditarik keluar tubuh dapat menyebabkan terjadinya masalah pada ginjal dan jantung. Tentu saja efek samping ini dapat mengancam jiwa pasien.