Dari sekian banyak jenis terapi
totok, tampaknya totok wajah, payudara, perut dan vagina menjadi pilihan
favorit kaum perempuan.
Setidaknya itulah gambaran yang didapat setelah menyambangi Klinik Jeng Ana dan Klinik Kamaratih, Jakarta.Empat pilihan tersebut menjadi favorit lantaran banyak perempuan ingin memiliki wajah cerah dan terlihat awet muda, serta bentuk payudara dan perut yang ideal.Semua itu mereka lakukan untuk menunjang penampilannya agar bisa menarik perhatian orang lain yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan dirinya.Sedangkan totok vagina dipilih, karena perempuan yang sudah menikah ingin meningkatkan kepuasannya dalam berhubungan intim dengan pasangannya.Menariknya, justru para suami yang sering meminta istrinya melakukan totok kewanitaan (vagina) secara rutin agar hubungan suami istri semakin harmonis," ujar Ratih Dewanti, salah satu pemilik Klinik KamaratihHal senada dikemukakan pula oleh Illa Maria, terapis totok dari Klinik Jeng Ana. Ia mengatakan, dengan melakukan terapi totok, maka peredaran darah di seluruh tubuh termasuk di daerah kewanitaan akan semakin lancar.Kondisi ini akan berdampak pada kesehatan organ reproduksi dan sensivitas organ intim. Tak hanya itu, otot-otot vagina pun akan kencang kembali sehingga saat berhubungan intim, lanjut dia, sensasinya 'cengkeramannya' akan terasa lebih kuat.Dengan begitu, otomatis kepuasan dalam hubungan suami istri pun akan semakin maksimal. "Nggak heran kalau banyak istri senang melakukan terapi vagina secara rutin," ujar perempuan yang akrab disapa Bunda Illa ini. Itu dibuktikan dari pengalaman yang dirasakan oleh Yanti (38) dan Dina (35) -- bukan nama sebenarnya. Setelah beberapa kali menjalani totok vagina, mereka merasakan 'cengkeraman' otot-otot vaginanya menguat kembali sehingga mencapai kepuasan maksimal saat berhubungan intim dengan suami mereka."Nggak cuma kami yang terpuaskan, suami juga mengalami hal yang sama. Sensasinya kembali seperti saat kali pertama berhubungan intim," ucap mereka tersipu malu.Nah, untuk totok payudara, menurut Ratih, tujuan utamanya adalah mengencangkan payudara yang mulai mengendur agar terlihat tetap indah. "Jadi bukan untuk memperbesar, karena itu tergantung dari gen. Bisa juga menjadi agak besar jika memang
memiliki turunan payudara besar," tambahnya.Bagian tubuh lain yang ingin 'diperbaiki' oleh kaum perempuan adalah perut. Dengan terapi totok, kata ratih dan Bunda Illa, bentuk perut yang sebelumnya bergelambir bisa diramping. Hanya saja cara penotokan di bagian ini, kata mereka, ada sedikit perbedaan.Perut tak hanya di tekan-tekan dengan ujung jari tangan, tapi pada bagian perut yang bergelambir juga diberi cubitan-cubitan yang katanya dapat secara perlahan menghancurkan penumpukkan lemak."Teknik cubitnya macam-macam, ada yang seperti cubit kecil-kecil, tapi ada juga yang gerakan cubitnya ke atas. Kalau saya menggunakan cubit dengan gerakan tangan ke atas.Selain rutin melakukan totok perut, klien juga disarankan untuk menjaga pola makan dan rutin melakukan latihan fisik. Semua itu dilakukan agar hasilnya maksimal."Karena percuma saja jika melakukan totok perut, tapi tidak bisa menjaga makanan dan pola hidup sehat ," terang Ratih.Khasiat totok perut, menurut Ratih tergantung dari kondisi pasien serta kedisiplinan mereka dalam menjalani anjuran yang diberikan. Hasilnya bisa cepat atau lama bahkan tidak berhasil sama sekali bila pasien tidak bisa menjaga pola makan dan hidup mereka.Oleh karena itu, untuk lebih memaksimalkan terapi totok perut, pasien dianjurkan untuk mengonsumsi herbal yang membantu untuk penghancuran lemak."Usahakan jika melakukan terapi ini mengikuti aturan, seperti tidak minum minuman bersoda, dingin, mengurangi makan nasi dan makan malam terakhir pukul enam sore. Selebihnya memakan buah jika memang masih lapar," tutupnya.
Setidaknya itulah gambaran yang didapat setelah menyambangi Klinik Jeng Ana dan Klinik Kamaratih, Jakarta.Empat pilihan tersebut menjadi favorit lantaran banyak perempuan ingin memiliki wajah cerah dan terlihat awet muda, serta bentuk payudara dan perut yang ideal.Semua itu mereka lakukan untuk menunjang penampilannya agar bisa menarik perhatian orang lain yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan dirinya.Sedangkan totok vagina dipilih, karena perempuan yang sudah menikah ingin meningkatkan kepuasannya dalam berhubungan intim dengan pasangannya.Menariknya, justru para suami yang sering meminta istrinya melakukan totok kewanitaan (vagina) secara rutin agar hubungan suami istri semakin harmonis," ujar Ratih Dewanti, salah satu pemilik Klinik KamaratihHal senada dikemukakan pula oleh Illa Maria, terapis totok dari Klinik Jeng Ana. Ia mengatakan, dengan melakukan terapi totok, maka peredaran darah di seluruh tubuh termasuk di daerah kewanitaan akan semakin lancar.Kondisi ini akan berdampak pada kesehatan organ reproduksi dan sensivitas organ intim. Tak hanya itu, otot-otot vagina pun akan kencang kembali sehingga saat berhubungan intim, lanjut dia, sensasinya 'cengkeramannya' akan terasa lebih kuat.Dengan begitu, otomatis kepuasan dalam hubungan suami istri pun akan semakin maksimal. "Nggak heran kalau banyak istri senang melakukan terapi vagina secara rutin," ujar perempuan yang akrab disapa Bunda Illa ini. Itu dibuktikan dari pengalaman yang dirasakan oleh Yanti (38) dan Dina (35) -- bukan nama sebenarnya. Setelah beberapa kali menjalani totok vagina, mereka merasakan 'cengkeraman' otot-otot vaginanya menguat kembali sehingga mencapai kepuasan maksimal saat berhubungan intim dengan suami mereka."Nggak cuma kami yang terpuaskan, suami juga mengalami hal yang sama. Sensasinya kembali seperti saat kali pertama berhubungan intim," ucap mereka tersipu malu.Nah, untuk totok payudara, menurut Ratih, tujuan utamanya adalah mengencangkan payudara yang mulai mengendur agar terlihat tetap indah. "Jadi bukan untuk memperbesar, karena itu tergantung dari gen. Bisa juga menjadi agak besar jika memang
memiliki turunan payudara besar," tambahnya.Bagian tubuh lain yang ingin 'diperbaiki' oleh kaum perempuan adalah perut. Dengan terapi totok, kata ratih dan Bunda Illa, bentuk perut yang sebelumnya bergelambir bisa diramping. Hanya saja cara penotokan di bagian ini, kata mereka, ada sedikit perbedaan.Perut tak hanya di tekan-tekan dengan ujung jari tangan, tapi pada bagian perut yang bergelambir juga diberi cubitan-cubitan yang katanya dapat secara perlahan menghancurkan penumpukkan lemak."Teknik cubitnya macam-macam, ada yang seperti cubit kecil-kecil, tapi ada juga yang gerakan cubitnya ke atas. Kalau saya menggunakan cubit dengan gerakan tangan ke atas.Selain rutin melakukan totok perut, klien juga disarankan untuk menjaga pola makan dan rutin melakukan latihan fisik. Semua itu dilakukan agar hasilnya maksimal."Karena percuma saja jika melakukan totok perut, tapi tidak bisa menjaga makanan dan pola hidup sehat ," terang Ratih.Khasiat totok perut, menurut Ratih tergantung dari kondisi pasien serta kedisiplinan mereka dalam menjalani anjuran yang diberikan. Hasilnya bisa cepat atau lama bahkan tidak berhasil sama sekali bila pasien tidak bisa menjaga pola makan dan hidup mereka.Oleh karena itu, untuk lebih memaksimalkan terapi totok perut, pasien dianjurkan untuk mengonsumsi herbal yang membantu untuk penghancuran lemak."Usahakan jika melakukan terapi ini mengikuti aturan, seperti tidak minum minuman bersoda, dingin, mengurangi makan nasi dan makan malam terakhir pukul enam sore. Selebihnya memakan buah jika memang masih lapar," tutupnya.
