Ear candling tak hanya dianggap bisa memberikan efek relaksasi dan membersihkan serumen, yaitu kotoran telinga. Bahkan, berbagai penyakit diyakini dapat disembuhkan melalui metode ini, antara lain migrain, vertigo, sinusitus, insomnia dan berkurangnya pendengaran.
Namun, kebenaran khasiat ear candling dibantah oleh dr. Sosialisman, Sp.THT(K) di RS Khusus THT-Bedah Ciranjang, Jakarta. Menurut dokter yang juga merupakan Ketua Kelompok Studi Otologi PP.Perhati-KL menyatakan, "Khasiat ear candling tidak terbukti dari sisi medis. Kalaupun untuk menarik serumen bukan seperti itu caranya."
Serumen kerap disebut ear wax, merupakan substansi alami di dalam lubang telinga yang konsistensinya biasanya lunak, ada pula yang padat. Hal ini dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Serumen dihasilkan di sepertiga liang telinga bagian luar. Liang telinga bagian ini juga ditumbuhi oleh rambut-rambut halus untuk menghambat kotoran yang masuk. Sepertiga bagian luar dari lubang telinga memang mengandung kelenjar penghasil serumen."Namun, perlu digarisbawahi bahwa serumen tidak dimaksudkan sebagai pengganggu, justru sebagai bentuk proteksi terhadap benda-benda asing yang akan masuk ke dalam telinga," tambahnya.Hal ini diaminkan pula oleh dr. Soekirman Sukin, Sp.THT-KL(K), M.Kes, dokter spesialis THT-Bedah Kepala Leher RS Khusus THT-Bedah Proklamasi, Jakarta, "Serumen tidak mungkin tertarik keluar hanya dengan bermodalkan panas yang keluar dari lilin. Perlu dilakukan pengambilan secara manual hanya dengan bantuan dokter THT."
Dokter sekaligus Wakil Ketua Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian Telinga ini menambahkan efek samping yang akan timbul dapat berupa iritasi daerah liang telinga bahkan dapat memunculkan infeksi yang lebih membahayakan.
"Asap yang keluar dari hasil pembakaran ear candle selama di telinga pun akan masuk hingga ke telinga bagian tengah maupun dalam, hanya bekerja di daerah telinga luar, jadi tak akan mungkin dapat menyembuhkan berbagai penyakit serius,
