Saat melihat orang berperilaku aneh, biasanya orang tersebut dijuluki stres. Padahal, mungkin saja perilaku tak biasa tersebut sebenarnya
merujuk pada gangguan jiwa. Memang masih banyak orang yang salah kaprah mengenai gangguan yang satu ini.
"Bila bisa beradaptasi artinya
seseorang bisa mengelola stres dengan baik, namun jika kesulitan maka akan
memicu gangguan jiwa, yang jenisnya bermacam-macam,
Gangguan jiwa dapat timbul dari
skala ringan hingga berat. Gangguan jiwa ringan misalnya depresi yang tidak
terlalu berat yang ditandai oleh gejala seperti murung, tidak bersemangat, atau
panik. Sementara gangguan jiwa yang lebih berat misalnya depresi yang ditandai
dengan menurunnya kemampuan berpikir, kognitif, psikomotorik, dan terlalu cemas
akan masa depan.
Semua itu awalnya dipicu oleh
stres yang tidak dapat dihadapi dengan adaptasi yang baik. Karena itu, stres
merupakan sebuah kondisi, bukan gangguan yang mungkin banyak dimaksudkan orang
selama ini.
Dapat disembuhkan
seberapapun beratnya gangguan jiwa,
bila diterapi dengan tepat maka akan sembuh dan pasien gangguan jiwa dapat
kembali normal. Terapinya sendiri terdiri dari dua macam jenis, yaitu dengan
obat-obatan dan psikoterapi.
"Gangguan jiwa berhubungan dengan
ketidakseimbangan senyawa kimia di otak atau yang disebut juga dengan
neurotransmitter. Untuk memulihkannya, maka diperlukan obat-obatan. Sementara
untuk memulihkan kejiwaan pasien, dibutuhkan psikoterapi yang berupa
konseling,