Efek samping obat adalah efek dari obat yang tidak
diinginkan. Ada
beberapa efek samping yang ringan, seperti sakit kepala ringan, mulut kering,
mengantuk dan Efek samping berat, misalnya kerusakan pada
hati, ginjal bahkan
merusak sel lain seperti pada efek samping obat-obat kanker.
Dampak efek samping bisa separah penyakitnya itu sendiri
misalnya antiradang yang memicu perdarahan lambung pada pasien yang mengidap
penyakit maag kronis/akut. Tetapi ada juga efek samping yang dimanfaatkan pada
terapi seperti efek mngantuk pada obat-obat’an anti histamin atau anti alergi
yang biasanya terdapat pada obat flu,batuk untuk meringankan gejala-gejala flu
atau untuk terapi tunggal alergi. Efek samping tidak dapat diremehkan begitu
saja karena efek samping yang tertera pada brosur informasi setiap obat tidak
semua orang akan mengalaminya, artinya ada beberapa orang dengan kondisi tubuh
tertentu tidak mengalami efek samping yang sama dengan orang lain.
Beberapa obat yang memiliki efek samping cukup serius perlu
mendapat perhatian khusus sehingga harus dikonsultasikan dengan dokter yang
meresepkan serta apoteker jika dirasakan sudah sangat mengganggu.
Dibawah ini adalah efek samping obat yang sering dilaporkan atau dirasakan pasien.
Dibawah ini adalah efek samping obat yang sering dilaporkan atau dirasakan pasien.
NSAID (Non-steroidal anti-inflammatory) memicu perdarahan
lambung
Obat-obat anti inflamasi seperti asam mefenamat, NA
diklofenak biasanya digunakan untuk demam, nyeri ringan. Jika anda memiliki
masalah dengan pencernaan sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter/Apoteker
sebab obat-obat ini bisa memicu luka dan perdarahan di lambung jika diminum
saat perut kosong. Penangannnya : minum obat-obat’an ini 5-10 menit setelah
makan, makanan ini berfungsi untuk melapisi mukosa lambung agar produksi asam
lambung yang meningkat tidak mengiritasinya.
Obat asma memicu sariawan
Steroid untuk asma yang diberikan dalam bentuk spray
(semprotan) bisa memicu sariawan di mulut jika obat ini tidak semuanya masuk ke
paru-paru, namun berbalik ketika baru mencapai tenggorokan. Risiko ini bisa
diatasi dengan berkumur setelah penyemprotan, atau menggunakan alat khusus
untuk memastikan arah semprotan sudah tepat menuju ke tenggorokan.
Penanganannya : berkonsultasilah kepada dokter /Apoteker cara penggunaan
sediaan spray sehingga obat dapat maksimal masuk ke dalam tubuh.
Obat kolesterol memicu nyeri otot
Beberapa orang yang memang menderita nyeri otot kronis, efek
samping semacam ini mungkin tidak terlalu menjadi masalah karena sudah
terbiasa. Namun bagi sebagian orang akan sangat mempengaruhi kualitas hidup dan
mengurangi produktivitas saat bekerja. Sekitar 1 dari 20 pemakai obat
kolesterol paling populer yakni statin mengalami efek samping berupa nyeri
otot. Jika sekiranya kondisi ini mengganggu aktivitas, konsultasikan dengan
dokter untuk menurunkan dosisnya atau menggantinya dengan obat lain.
Obat hipertensi memicu disfungsi ereksi
Obat-obat penurun tekanan darah diberikan untuk mencegah
serangan jantung sehingga penderita hipertensi bisa hidup lebih lama. Namun
beragam efek samping mulai dari pembengkakan sendi hingga tidak bisa ereksi
kadang membuat si penderita merasa frustras. Efek samping obat hipertensi
memang sangat beragam, beberapa di antaranya juga memicu pusing dan
batuk-batuk. Mintalah dokter untuk menyesuaikan dosis dan kombinasi obat agar
efek samping yang muncul bisa diminimalkan.
Obat jantung memicu sakit kepala ringan
Obat-obat anti angina bekerja dengan cara melebarkan
pembuluh darah. Mekanisme ini ampuh untuk mencegah serangan jantung, namun efek
sampingnya bisa menyebabkan nyeri hebat di kepala karena efek vasodilatasi
obat. Jika dibandingkan dengan risiko kematian yang begitu tinggi pada serangan
jantung maka obat ini masih diresepkan. Resiko lebih kecil daripada manfaat
yang diperoleh
Antidepresan memicu orgasme
Jenis orgasme yang disebut orgasme spontan ini terjadi
akibat efek samping beberapa obat antidepresan terutama golongan Serotonin
Selective Reuptake Inhibitor (SSRI). Untungnya tidak semua orang mengalami efek
samping seperti ini, hanya terjadi pada sebagian kecil
ARV (obat HIV) memicu Osteoporosis
Efek samping ini sering terjadi pada ODHA (Orang dengan HIV
AIDS) Mineral tulang dapat hilang dan tulang menjadi rapuh. Pastikan konsumsi
cukup zat kalsium dalam makanan dan suplemen.
Lalu Bagaimana Kita Menangani Efek Samping?
Tanyakan kepada dokter/apoteker efek samping yang dapat
timbul. Tanyakan kapan sebaiknya lapor ke dokter bila efek samping bertahan
terlalu lama, atau menjadi berat.
Tanyakan bagaimana cara menghindari efek samping yang
mungkin muncul atau saran-saran khusus saat minum obat tertentu.
Kadang kala, dokter langsung menyediakan resep untuk obat
yang dapat membantu jika efek samping menjadi berat.
Sebenarnya masih banyak efek samping yang perlu dibahas
tetapi efek samping ini adalah yang paling banyak terjadi pada pasien yang
meminumnya, tidak perlu takut dengan efek samping obat karena obat sudah
melalui uji pra klinik dan klinik untuk menjamin keamanannya secara menyeluruh
dan produsen obat memiliki prinsip jika manfaatnya lebih besar daripada efek
sampingnya maka obat tersebut layak diminum oleh pasien.