Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mewajibkan tenaga kesehatan menggunakan obat generik. Tidak hanya dokter,
apoteker juga dapat mengganti obat dengan obat generik.Kementerian Kesehatan kini tengah menyebarkan surat edaran kepada rumah sakit pemerintah, termasuk kepada apoteker. Apoteker dapat mengganti obat yang diresepkan dengan obat generik yang mutunya sudah terjamin. ”Apoteker dapat langsung mengganti,Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah disebutkan kewajiban dokter memberikan obat generik. Namun, pasien masih mendapat resep obat bernama dagang. Padahal, zat aktif dalam obat generik dan obat bermerek sama persis. Dengan adanya standar cara pembuatan obat yang baik, obat generik sama baiknya dengan obat bermerek.Obat generik harganya amat murah, dan kini ada 453 obat generik yang harga eceran tertingginya dikontrol pemerintah. ”Persoalan obat adalah salah satu persoalan rumit. Saya sudah membuat peraturan, tetapi mungkin para dokter tidak membaca, meresmikan Gedung Laboratorium Nasional Penelitian Penyakit Infeksi dan Pencanangan Riset Kesehatan Dasar 2007,
Dia mengatakan, antara peresepan dan ketersediaan
obat generik ibarat telur dan ayam. Jika tidak diresepkan, maka produsen
melihat pasar obat generik kurang baik sehingga mereka tidak menyediakannya.
Sebaliknya, dokter enggan meresepkan obat generik dengan alasan obat tak
tersedia. Pemerintah sudah merasionalisasi harga agar obat generik tersedia.
Endang mengatakan, kerap ada kecurigaan bahwa dokter
mendapat imbalan dari perusahaan farmasi sehingga perlu ada pengawasan dari
organisasi profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Pemberian sanksi juga diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penggunaan Obat Generik di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Guna menarik minat masyarakat menggunakan
obat generik, pemerintah bersama IDI dan Gabungan Perusahaan Farmasi
Indonesia akan mengadakan iklan mengenai obat generik.
Indonesia akan mengadakan iklan mengenai obat generik.
Akmal menegaskan, pada dasarnya dokter harus
memberikan pilihan kepada pasien untuk menggunakan obat generik. Di RSCM telah
ada mekanisme pengawasan peresepan melalui pemantauan di ruangan dan sistem
teknologi informasi. ”Terlihat apakah dokter meresepkan obat generik atau tidak
karena setiap peresepan masuk ke basis data,Rumah sakit akan memberi sanksi kepada
dokter yang tidak meresepkan obat generik sesuai prosedur.