Orgasme memang dahsyat. Baik pria maupun wanita tentu akan
senang jika pasangannya bisa mencapai orgasme, tak heran jika banyak orang yang
rela berpura-pura mencapai klimaksdemi memuaskan pasangannya. Namun, ternyata
perempuan bukan pihak tunggal yang suka berpura-pura mencapai kepuasan di
tempat tidur. Menurut sebuah studi, pria juga sering melakukannya.Dalam sebuah studi terhadap lebih dari 200 mahasiswa
terungkap bahwa 25 persen pria dan separuh wanita mengaku mereka pernah
berpura-pura orgasme ketika berhubungan seksual. Alasan utamanya? Mereka ingin
segera mengakhiri hubungan seksual tersebut tanpa menyinggung perasaan
pasangannya.
Penelitian lain yang dilakukan tim dari Universitas Kansas menunjukkan hasil
tak jauh berbeda. Dari 180 mahasiswa dan 101 mahasiswi terungkap bahwa mereka
juga pernah berpura-pura mencapai klimaks.
Kebanyakan responden, 28 persen pria dan 67 persen wanita,
mengatakan mereka berpura-pura orgasme jika terjadi persenggamaan (intercouse).
Sementara itu, hanya 10 persen pria dan 19 persen wanita yang pernah
berpura-pura orgasme ketika hubungan seksual tidak melibatkan intercouse.
Bagi para pria, alasan mereka memalsukan kepuasannya adalah
karena tidak punya alasan lain untuk menyudahi hubungan intim yang sedang
dilakukannya tanpa canggung. Sementara itu, 54 persen wanita mengatakan mereka
berpura-pura karena tidak ingin menyinggung perasaan pasangannya.
Orang yang suka berpura-pura orgasme itu, baik pria maupun
wanita, pada umumnya sudah berpengalaman secara seksual dan sudah mencapai
orgasme, baik lewat masturbasi maupun intercouse.
Baik pria maupun wanita ternyata mengaku mereka sama-sama
terbebani dengan "tuntutan" agar sebaiknya wanita dulu yang mencapai
klimaks. Sebagian besar wanita juga mengatakan sebenarnya mereka bisa mencapai
orgasme, tetapi mereka memilih untuk berpura-pura sudah mencapainya pada waktu
sebelum dan ketika pria orgasme. Carol Ellison, seksolog, mengatakan, ketika sebuah hubungan
seks diatur untuk mencapai tujuan, yakni ereksi, intercouse, dan orgasme, itu
bisa menimbulkan masalah. "Hubungan seks yang sukses sebenarnya adalah
semua hal yang bisa membuat Anda puas terhadap diri sendiri, pada pasangan, dan
sesuatu yang bisa menguatkan ikatan emosional," katanya.
Kepuasan orgasme memang dahsyat, tetapi menurut Ellison,
rasa saling pengertian dan kuatnya ikatan emosional lebih penting. Karena itu,
Anda perlu memformat ulang pikiran Anda mengenai tujuan melakukan hubungan
seksual.