Pengaturan suhu ruang berdampak pada penurunan juga kenaikan
berat badan. Sejumlah penelitan telah mengungkapkan hal ini.
Namun, rupanya
terjadi perbedaan pendapat di kalangan ahli mengenai dampak suhu ruang terhadap
berat badan.Penelitian di Belanda mengungkapkan suhu ruang yang dingin
membantu menurunkan berat badan orang yang beraktivitas di dalamnya. Menurut
penelitian yang sama, pengaturan suhu ruang di rumah, kantor, rumah sakit
dengan temperatur tinggi mungkin bisa membuat nyaman penghuninya, namun membuat
tubuh berhenti membakar kalori untuk mendapatkan kehangatan. Inilah yang
kemudian memicu kegemukan bahkan obesitas.Orang cenderung akan naik berat badannya jika setiap harinya
lebih banyak kalori yang masuk dibandingkan kalori yang terbakar.
Peneliti di Maastricht University Medical Centre mengatakan
suhu yang tepat untuk menjaga keseimbangan konsumsi energi adalah 19 derajat
Celcius. Pada suhu ruang yang rendah, orang akan membakar lebih banyak kalori
lantaran menggunakan banyak energi untuk menghangatkan tubuh.
Hal ini berlawanan dengan anggapan yang menyatakan mematikan
alat penghangat ruangan dapat mendorong orang untuk makan lebih banyak karena
kedinginan.
"Temperatur 19 derajat Celcius cukup dan bukan untuk
sepanjang hari. Konsumsi energi meningkat dalam suhu ruang dingin ringan
dan perlahan bisa membawa perubahan. Namun akan lebih besar dampaknya jika
dibantu dengan pola makan sehat dan olahraga,"terang peneliti Wouter van
Marken Lichtenbelt.
Suhu panas bikin kurus?
Pengaturan suhu ruang kaitannya dengan berat badan dan
risiko penyakit juga pernah menjadi topik penelitian Michael Daly
dari University
of Stirling di Inggris.
"Berada di suhu dalam ruang yang dingin memungkinkan
Anda terkena stroke," papar Daly.
Penelitian Daly di 100.000 rumah di Inggris menunjukkan
penghuni rumah yang mengatur suhu ruang di atas 23 derajat Celcius cenderung
lebih kurus. Pasalnya, tubuh yang berkeringat akan menggunakan energi untuk
menghilangkan hawa panas.
Daly mengatakan suhu ruang yang panas juga menurunkan selera
makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi.
Hasil penelitian ini dibantah oleh Tam Fry, dari Forum
Obesitas Nasional Inggris, "Lingkungan dingin mengaktifkan deposit lemak
di tubuh, yang bisa menghasilkan panas 300 kali lipat dibandingkan organ tubuh
lainnya. Ini adalah sumber daya panas alami tubuh. Panas alami tubuh ini
membuat kita hangat seperti saat bayi dan membuat kita mampu menjaga kehangatan
seperti sekarang ini.