Bagi sebagian orang, menjalani hari belum lengkap tanpa
ngopi. Kopi dipercaya membuat tubuh lebih segar dan bertenaga
untuk membantu
menjalani hari. Namun, kopi juga memiliki efek yang mengganggu sistem cerna
bagian atas sehingga konsumsinya perlu dibatasi.Dokter ahli gastroenterologi dari FKUI/RSCM Marcellus
Simadibrata menjelaskan, kopi sebenarnya memberikan efek yang baik untuk tubuh,
tetapi ada pula efek yang tidak baik untuk mencernaan. Itulah kenapa, kopi
tidak baik bagi mereka yang sudah mengalami gangguan pencernaan.
Karena memiliki efek demikian, konsumsi kopi yang berlebihan
akan meningkatkan risiko sakit maag hingga gastro esophageal reflux disease
(GERD). Bahkan, bagi orang yang sudah mengalami penyakit tersebut, konsumsi
kopi bisa memicu timbulnya gejala bahkan memperparah tingkat kesakitannya.
Peningkatan asam lambung akan menambah aktif
"penyerangan" pada dinding lambung yang memang sudah melemah saat
sudah memiliki maag. Akibatnya peradangan pada dinding lambung lebih mungkin
terjadi. Peradangan lambung yang terjadi secara terus menerus bahkan bisa
memicu kanker lambung.
Begitu pula pada penyakit GERD yang disebabkan rusaknya klep
antara lambung dan kerongkongan. Jika kadarnya meningkat, maka kemungkinan
naiknya asam lambung ke kerongkongan pun akan semakin besar. Naiknya asam
lambung ini akan mengakibatkan rasa panas di dada hingga rasa pahit di lidah.
Meski begitu, Marcellus menegaskan, bagi orang tanpa penyakit
pencernaan, konsumsi kopi sah-sah saja dilakukan. "Konsumsi kopi sudah
terbukti bisa memperpanjang umur karena mengandung antioksidan yang baik untuk
tubuh, tetapi orang dengan penyakit pencernaan sebaiknya jangan,"
ungkapnya.
Untuk memberikan manfaat kesehatan yang optimal, banyak
penelitian menyimpulkan untuk tidak mengonsumsi kopi lebih dari empat cangkir
sehari. Untuk menghindari nyeri pada lambung, para pakar juga menyarankan untuk
tidak minum kopi dalam keadaan perut kosong.