Antibiotik merupakan penemuan yang penting dalam upaya manusia melawan infeksi bakteri. Namun ketika terpapar antibiotik,cepat atau lambat, bakteri bisa menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut. Bukan hanya itu, antibiotik juga bisa merusak ekosistem bakteri di usus dan diduga memicu kanker usus besar.
Rusaknya keragaman bakteri usus sejak lama dikaitkan dengan risiko tinggi
kanker kolorektal. Untuk mengetahui apakah ada kaitan antara konsumsi
antibiotik dan kanker tersebut, para peneliti mengamati catatan medis lebih
dari 22.000 pasien kanker kolorektal di Inggris dan pasien ini diikuti selama 6
tahun.Para peneliti tidak memasukkan pasien yang
punya riwayat kanker kolorektal atau penyakit peradangan usus untuk membatasi
faktor-faktor yang berpengaruh pada risiko kanker.Para peneliti lalu membandingkan jumlah
antibiotik yang dikonsumsi pasien sekitar 6 bulan sebelum mereka didiagnosa
kanker dengan jumlah antibiotik yang dikonsumsi 86.000 orang sehat.
Hasilnya, orang yang minum antibiotik, termasuk penisilin, quinolones dan metronidazole, risikonya sekitar 8-11 persen untuk menderita kanker. Lalu ketika dirunut hingga 10 tahun sebelum diagnosis, risiko peningkatan hanya ditemukan pada penisilin.
Tidak ditemukan kaitan antara antibiotik lain, seperti obat antivirus atau antijamur.
Penisilin meningkatkan risiko kanker usus besar karena obat ini memiliki efek pada bakteri di usus. Seperti diketahui ada lebih dari 3 triliun bakteri yang hidup di usus. Bakteri tersebut sangat penting untuk fungsi
pencernaan yang normal.
Hasilnya, orang yang minum antibiotik, termasuk penisilin, quinolones dan metronidazole, risikonya sekitar 8-11 persen untuk menderita kanker. Lalu ketika dirunut hingga 10 tahun sebelum diagnosis, risiko peningkatan hanya ditemukan pada penisilin.
Tidak ditemukan kaitan antara antibiotik lain, seperti obat antivirus atau antijamur.
Penisilin meningkatkan risiko kanker usus besar karena obat ini memiliki efek pada bakteri di usus. Seperti diketahui ada lebih dari 3 triliun bakteri yang hidup di usus. Bakteri tersebut sangat penting untuk fungsi
pencernaan yang normal.