1. PIJAT
Berbagai perubahan fisik yang dialami ibu hamil
berimbas pada ketidaknyamanan,termasuk pegal-pegal. Pijatan ringan bisa
dijadikan solusi. Selain meredakan kekakuan otot, pijat juga bermanfaat untuk
melancarkan sirkulasi darah, sehingga tercipta relaksasi urat dan saraf.
Kondisi ini pun dapat membuat ibu lebih nyaman, sehingga dapat terhindar dari
stres yang berkelanjutan.Umumnya, bagian tubuh ibu hamil yang boleh dipijat
dan tidak berisiko adalah betis, tangan, punggung, dan leher. Namun , sebaiknya
sebelum pijat berkonsultasilah ke dokter mengenai rambu-rambu khusus untuk ibu,
mengingat kondisi kehamilan setiap ibu boleh jadi berbeda.
Panduan memijat untuk ibu hamil:
1. Jangan pijat di daerah perut, pinggang, pinggul,
karena tiga bagian ini rentan berkontak langsung dengan janin dan bisa memicu
kontraksi.
2. Tidak dianjurkan pijat refleksi, karena dapat
mengundang kontraksi.
3. Jika pijatan dirasa menimbulkan kontraksi, apa pun
metode dan cara memijatnya, segera hentikan.
4. Pijat sebaiknya dilakukan di usia kehamilan 5
bulan ke atas, karena kondisi janin sudah jauh lebih kuat.
5. Pijat dilakukan dalam posisi ibu telentang atau
duduk dan pastikan kandungan tidak bermasalah.
6. Pastikan ibu mendapatkan jasa pijat oleh
terapis/orang yang mengerti, terlatih, dan berpengalaman dalam memijat ibu
hamil.
2. SPA
Banyak manfaat Spa, di antaranya, mengurangi stres,
menghilangkan kekakuan otot dan kram kaki, mengurangi bengkak di kaki,
memperlancar peredaran darah, memperbaiki postur tubuh, serta mencegah
munculnya stretchmark. Jika psikis ibu sehat, maka ia pun akan
melahirkan anak yang ceria, tidak mudah rewel, emosi mudah terkontrol, dan
lainnya.
RAMBU-RAMBU:
1. Usia kandungan ibu harus di atas tiga
bulan, atau lebih aman bila usia kandungan sudah menginjak trimester
dua ketika kondisi kehamilan sudah kuat.
2. Lakukan Spa dengan posisi miring atau
telentang, tidak boleh telungkup seperti pada Spa biasa.
3. Pastikan tekanan tangan pada saat membaluri dan
me-massage tubuh harus tepat, tidak boleh terlalu kencang.
4. Hindari berendam di bathtub,
ganti dengan shower. Mandi uap atau body steam juga
sebaiknya ditunda dulu karena dikhawatirkan ibu mengalami kontraksi. Sebagai
gantinya, ibu dapat menjalanibody compress, yaitu mengenakan handuk
yang sebelumnya direndam dalam air panas.
5. Jika ingin memijat telapak kaki,
pijatan diarahkan dari daerah tengah telapak sampai ke depan, mengingat titik
refleksi ke bagian perut ada di daerah telapak kaki dari tengah ke tumit.
6.
Pilih tempat SPA yang memang menyediakan pelayanan untuk ibu hamil. Pastikan pula terapisnya benar-benar terampil, yaitu
sudah mendapat pelatihan dari dokter kandungan atau sudah besertifikatAmerican
Pregnancy Massage Association (APMA). Pemegang sertifikat APMA
biasanya akan menggunakan pelumas massage yang aman dan
bermanfaat seperti minyak grape seed (minyak biji anggur),
yang bermanfaat menjaga elastisitas kulit untuk mencegah stretch mark
setelah melahirkan. Minyak ini pun memiliki kelembapan tinggi dan bisa
bertindak sebagai antiseptik, juga rendah alergi.