Berdasarkan sebuah penelitian, semakin banyak pasangan mengunjungi psikolog atau terapis pernikahan ketika sudah memiliki anak mereka mulai menjalani pernikahan tanpa seks.Banyak yang mengira mereka mengalami hal ini hanya untuk
sementara saja,terutama bila masih memiliki bayiatau anak yang masih sangat kecil. Namun nyatanya, banyak pula yang selama sisa masa hidupnya tak lagi melakukan hubungan seks dengan pasangannya, dengan berbagai alasan.Banyak pula di antara mereka mencoba banyak hal untuk memperbaiki hubungan seksnya dengan membangkitkan gairah dengan cara mengonsumsi teh herbal, dipijat, melakukan akupunktur atau akupresur, termasuk menonton video porno bersama pasangan. Namun hasilnya tetap nihil, bahkan semakin enggan untuk berhubungan intim.
Untuk itu, sejumlah ahli mengungkapkan lima hal yang kerap menjadi biang masalah yang menyebabkan pasangan menjadi enggan berhubungan seks selama menjalani pernikahan mereka. Apakah Anda mengalami salah satu dari lima hal ini? Segeralah kunjungi terapis sebelum semuanya terlambat dan rumah tangga Anda hancur berkeping-keping hanya karena hal yang satu ini.
1.Anda Marah Terhadap Suami
Tak ada yang lebih buruk dibandingkan pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga. Siapa pula yang ingin melakukan hubungan intim jika Anda berdua dalam keadaan sama-sama marah? Kemarahan bisa bertahan hanya satu hari tapi juga bisa sampai bertahun-tahun lamanya mengendap dalam diri Anda. Jika Anda marah, yang akan Anda lakukan adalah salah satunya tidak melakukan hubungans eks dengan pasangan. Jalan keluarnya, jika kemarahan Anda tak bisa disembuhkan dengan bicara berdua bersama pasangan, sebaiknya segeralah hubungi psikolog keluarga atau terapis pernikahan yang bisa membantu Anda keluar dari masalah ini. Kemarahan tidak hanya merusak gairah seks Anda, tapi juga kesehatan dan kebahagian hidup Anda.
2.Anda Merasa Terlalu Dikontrol Suami
Kendati Anda terbiasa hidup bersama suami yang sangat mengontrol hidup Anda, selalu meminta Anda melakukan hal yang diinginkannya, atau suami bersikap tarik-ulur dalam melakukan kontrolnya terhadap diri Anda, percayalah tak ada satu pun manusia di duni aini yang mau hidup di bawah kontrol orang lain.
Walaupun Anda mengira seks bisa memperbaiki hubungan suami-sitri yang demikian, namun sesungguhnya Anda tak aakan pernah menikmagti hubungan seks dengan suami dalam kondisi hubungan seperti itu. Dan ketika seseorang merasa sudah dikontrol secara berlebihan oleh pasangan, satu-satuny ayang akan Anda tahan adalah soal seks. Memang hal ini tak selalu relevan, tapi dengan menolak melakukan hubungan seks bisa membuat sang perempuan buat posisi tawar tinggi untuk 'membalas' sikap mengontrol yang berlebihan tadi dari suaminya.
3.Anda Enggan Berkomunikasi Soal Seks
Ketika komunikasi yang Anda lakukan dengan suami hanyalah soal tumbuh kembang anak, sekolah anak, kebutuhan rumah tangga, dan tagihan-tagihan yang harus dibayarkan, dialog di antara Anda berdua akan terasa 'kering'. Untuk itu, selipkan pula sesekali dialog soal seks saat berkomuniaksi dengan suami. Salin merayu atau bicara soal keadaan Anda berdua bisa membangkitkan gairah untuk melakukan hubungan seks yang sebaiknya rutin dilakukan oleh pasangan suami istri. Percayalah, membuat suami tersanjung dengan pujian akan membuatnya senang. Kalahkan egonya dengan cara membrinya pujian sehingg ia pun akan memperlakukan Anda dengan cara yang sama.
4.Anda Memang Sudah Tak Tertarik Terhadap Suami
Bisa saja setelah menikah beberapa tahun suami berubah jadi gemuk, botak, dan cuek terhadap Anda. Secara fisik sudah jauh dari apa yang Anda suka ketika pertama kali melihatnya dulu dan secara sikap sudah tidak lagi romantis. Untuk itu, ada baiknya setiap pasangan selalu bertanggung jawab untuk tidak berhenti memerhatikan penampilan, baik istri maupun suami. Tujuannya, agar rumah tangga tetap hangat dan saling memiliki ketertarikan terus satu sama lain. Usia dan berat badan boleh bertambah, tapi penampilan haruslah terus dijaga. Dan agar tak ada yang merasa bersalah gara-gara berat badan tak bisa turun, bersama-samalah lakukan olahraga, misalnya jogging, lari, atau fitness bersama. Menjadi pasangan yang aktif akan memberikan efek positif bagi kehidupan rumah tangga Anda, termasuk kehidupan seks bersama suami.
5.Anda Dilanda Stres
Coba perhatikan, apakah pekerjaan Anda di kantor selalu menumpuk hingga sering lembur dan membawa pekerjaan ke rumah? Atau waktu Anda sering kali habis untuk merawat dan mendidik anak-anak di rumah, sehingga saat suami pulang Anda selalu merasa kelelahan? Anda pun tak punya lagi waku untuk diri sendiri. Ya, merasa kelelahan setiap waktu memang bisa menjadi alasan mengapa akhirnya Anda menjadi tak bergairah untuk bercinta. Untuk itu, Anda harus punya prioritas untuk diri sendiri, misalnya dengan menyisihkan 1-2 jam khusus untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai atau memiliki 'me time '. Lakukanlah yoga, meditsi, atau bahkan pergi ke mal, berbelanja, minum kopi bersama teman, dan ke sapon atau spa.
Sebagai perempuan, kita memang terbiasa lebih menyalahkan diri sendiri ketika romantisme dalam rumah tangga mulai menguap, ketimbang membicarakannya dengan suami. Secara alamiah, perempuan terlahir sebagai pihak yang memberi sehingga ketika ada masalah dalam pernikahan, pastilah perempuan yang bersalah.
Tidak melakukan seks secara rutin mungkin sangat normal bagi sebagian pasangan. Namun jika sudah berlangsung menjalani pernikahan tanpa seks selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, sudah sepatutnya Anda menganggap ada masalah serius dalam hubungan dengan suami, bukan pada diri Anda sendiri.