Dalam
penelitian terbaru para ilmuwan menemukan, manusia membakar kalori lebih
sedikit dibanding hewan.Metabolisme yang cenderunglambat inilah yang
kemungkinan menyebabkan manusia hidup lebih lama.Berkaca dari hasil ini, ilmuwan sebetulnya ingin mengetahui
dampak metabolisme pada kesehatan secara keseluruhan. Ilmuwan juga ingin
mengetahui, bagaimana primata menggunakan energinya setiap hari.
Metabolisme sangat mempengaruhi pembakaran kalori dan
penggunaan energi dalam kegiatan sehari-hari. Metabolisme jugalah yang membantu
pembatasan gaya
hidup seseorang tiap harinya. Orang dengan metabolisme cepat biasanya lebih
mudah mengurangi berat badan. Sedangkan metabolisme lambat menyebabkan
seseorang harus bekerja keras menurunkan berat badannya.
Manusia dan primata lainnya umumnya memiliki metabolisme
yang lebih lambat, dibanding hewan lain yang membakar lebih banyak energi pada
kesehariannya. Akibatnya manusia dan primata memiliki tahapan dalam hidup yang
lebih lama. Contohnya masa kecil yang lebih lama dan umur yang lebih panjang
daripada spesies hewan lainnya. “Kondisi lingkungan kemungkinan membantu mengurangi
pengeluaran energi pada manusia dan primata. Hal inilah yang menyebabkan
tahapan hidup primata dan manusia lebih lambat, daripada hewan lainnya,” kata
ahli antropologi dari University
of Arizona, David
Raichlen.
Riset yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National
Academy of Sciences ini menemukan, manusia dan hewan primata hanya menggunakan
setengah dari jumlah kalori yang diperkirakan. Menanggapi hasil ini, pimpinan
riset dari Hunter College, New York, Herman Pontzer menyarankan, manusia harus
rajin berolahraga demi tubuh yang lebih sehat.“Berkaca dari hasil riset ini, maka manusia dengan gaya hidup paling aktif
secara fisik masih perlu lari marathon setiap harinya. Aktivitas ini akan
membatu rata-rata pengeluaran energi tiap harinya, dan menjaga tubuh tetap
seha
Yang menarik adalah, para periset mencatat primata dalam kurungan ternyata membakar kalori dalam jumlah nyaris sama dengan yang hidup liar. Kenyataan ini memunculkan anggapan, mungkin kegiatan fisik bukan cara satu-satunya dalam pembakaran energi harian, khususnya bagi primata.
Yang menarik adalah, para periset mencatat primata dalam kurungan ternyata membakar kalori dalam jumlah nyaris sama dengan yang hidup liar. Kenyataan ini memunculkan anggapan, mungkin kegiatan fisik bukan cara satu-satunya dalam pembakaran energi harian, khususnya bagi primata.
Peneliti percaya riset ini akan memberi pengertian lebih
baik pada metabolisme tubuh, sehingga bisa lebih mengerti berbagai masalah,
misalnya obesitas dan penuaan.