Produksi Gas yang berlebihan: Produksi gas yang berlebihan oleh bakteri-bakteri adalah penyebab umum dari kembung/pembesaran perut sekali-kali (intermittent). Bakteri-bakteri
dapat memproduksi terlalu banyak gas dalam tiga cara. Pertama, jumlah gas yang diproduksi oleh bakteri-bakteri bervariasi dari individu ke individu.Dengan kata-kata lain, beberapa individu mungkin mempunyai bakteri-bakteri yang menghasilkan lebih banyak gas, barangkali karena ada lebih banyak bakteri-bakteri atau karena bakteri-bakteri tertentu mereka adalah lebih baik dalam menghasilkan gas. Kedua, mungkin ada pencernaan dan penyerapan makanan yang kurang baik didalam usus kecil, mengizinkan lebih banyak makanan yang tidak tercerna mencapai bakteri-bakteri di usus besar. Lebih banyak bakteri-bakteri mendapat makanan yang tidak tercerna, lebih banyak gas yang mereka hasilkan. Contoh-contoh dari penyakit-penyakit yang melibatkan pencernaan dan penyerapan yang buruk termasuk intoleransi (ketidaktoleranan) lactose, kekurangan pankreas, dan penyakit celiac. Ketiga, pertumbuhan bakteri yang berlebihan dapat terjadi didalam usus kecil. Dibawah kondisi-kondisi normal, bakter-bakteri yang menghasilkan gas dibatasi pada usus besar. Pada beberapa kondisi-kondisi medis, bakteri-bakteri ini menyebar kedalam usus kecil. Ketika penyebaran bakteri ini terjadi, makanan mencapai bakteri-bakteri sebelum ia dapat dicerna dan diserap dengan sempurna oleh usus kecil. Oleh karenanya, bakteri-bakteri didalam usus kecil mempunyai banyak sekali makanan yang tidak tercerna dari mana gas-gas dibentuk. Kondisi ini dimana bakteri-bakteri penghasil gas bergerak kedalam usus kecil disebut pertumbuhan bakteri yang berlebihan dari usus kecil.
Produksi gas yang berlebihan oleh bakteri-bakter biasanya diiringi oleh buang gas yang lebih banyak. Peningkatan buang gas mungkin tidak selalu terjadi, bagaimanapun, karena gas secara potensi dapat dieliminasi dalam cara-cara lain - penyerapan kedalam tubuh, penggunaan oleh bakteri-bakteri lain, atau mungkin, oleh eliminasi pada malam hari tanpa sepengetahuan dari pembuang gas.
Rintangan Fisik: Rintangan dapat terjadi hampir dimana saja dari perut sampai ke rektum. Jika rintangan adalah sementara atau sebagian, ia dapat menyebabkan kembung/pembesaran perut sekali-kali (intermittent). Contohnya, luka goresan dari pylorus (pyloric stenosis) dapat menghalangi pembukaan dari lambung kedalam usus, dengan demikian merintangi pengosongan lambung sepenuhnya. Setelah makan-makan, lambung biasanya terisi dengan makanan dan udara yang tertelan. Kemudian, selama satu atau dua jam berikutnya, lambung mengeluarkan asam dan cairan, yang bercampur dengan makanan dan membantu dalam pencernaan. Sebagai akibatnya, perut membesar lebih lanjut. Ketika rintangan tidak sempurna, makanan, udara, dan cairan akhirnya masuk kedalam usus-usus dan kembung/pembesaran menghilang.
Rintangan didalam usus kecil, yang adalah paling umum karena pelekatan-pelekatan dari operasi sebelumnya, adalah penyebab lain dari pembesaran perut intermittent. Untuk membuat hal-hal menjadi lebih buruk, pembesaran yang disebabkan oleh rintangan fisik menstimulasi keduanya lambung dan usus untuk mengeluarkan cairan, yang menambah pada pembesaran. Akhirnya, sembelit yang parah atau pemampatan feces (feces yang mengeras di rektum) dapat juga menghalangi aliran dari isi-isi usus dan berakibat pada pembesaran. Pada kasus ini, bagaimanapun, kembung/pembesaran biasanya adalah konstan dan progresif dan dihilangkan oleh gerakan-gerakan usus atau pengeluaran dari feces yang dimampatkan (impacted stool).
Rintangan fungsional: Rintangan fungsional tidak disebabkan oleh rintangan fisik yang nyata, namun agaknya oleh fungsi yang buruk dari otot-otot perut atau usus yang mengeluarkan isi-isi usus. Ketika otot-otot ini tidak bekerja secara normal, isi-isi usus akan berakumulasi dan membesarkan perut. Contoh-contoh dari rintangan fungsional termasuk: gastroparesis (kelumpuhan perut) dari diabete; rintangan palsu usus yang kronis, kondisi yang tidak biasa dimana otot-otot usus tidak bekerja secara normal; dan penyakit Hirschprung, dimana peregangan kecil dari otot usus besar tidak berkontraksi secara normal yang disebabkan oleh syaraf-syaraf yang hilang.
Ada bukti-bukti ilmiah yang terkumpul bahwa beberapa pasien-pasien dengan perut yang kembung/membesar yang disebabkan oleh gas mungkin mempunyai kelainan fungsi dari otot-otot usus yang mencegah gas diangkut secara normal melalui usus dan dikeluarkan. Sebagai gantinya, gas mereka akumulasi didalam usus. Diantara pasien-pasien dengan sindrom iritasi usus, irritable bowel syndrome(IB dengan kembung sebagai gejala yang penting, gas akumulasi didalam usus kecil dan tidak di usus besar. Gas akumulasi sepanjang hari dan lebih besar pada waktu malam hari.
Lemak-lemak didalam makanan mempunyai efek pada usus yang meniru rintangan fungsional. Lemak makanan yang mencapai usus kecil menyebabkan transport dari makanan yang tercerna, gas, dan cairan didalam usus-usus melambat. Ini dapat memajukan akumulasi dari makanan, gas, dan cairan dan menjurus pada kembung dan/atau pembesaran.
Serat makanan atau serat yang digunakan untuk merawat sembelit dapat menyebabkan kembung tanpa meningkatkan produksi gas didalam usus. Dipercayai bahwa perasaan kembung ini (dan kemungkinan bahkan pembesaran) disebabkan oleh perjalanan gas melalui usus yang diperlambat yang disebabkan oleh serat.
Kepekaan yang hiper dari usus: Beberapa orang tampak sangat peka pada pembesaran usus-ususnya, dan mereka mungkin merasakan kembung bahkan dengan jumlah-jumlah makanan yang tercerna, gas, dan cairan yang normal didalam usus setelah makan. Kembung mungkin menjengkelkan atau bahkan melanjut pada pembesaran jika makanan mengandung jumlah lemak yang besar.