Obat dari dokter tidak terpengaruh terhadap hasil tes Anda.
Dikarenakan obat yang anda minum Grafadon (Antipiretik/Anti demam) dan
Siprofloksasin (Antibiotik). Sedangkan tes yang Anda lakukan merupakan tes
spesifik untuk
penyakit sifilis.TPHA (Treponema Palledum Hemaglutination) Tes ini merupakan tes skrining untuk mengetahui apakah ada reaksi antibodi terhadap kuman treponema. Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sedangkan VDRL (Venereal Desease Research Laboratory) adalah tes skrining awal untuk penyakit sifilis
penyakit sifilis.TPHA (Treponema Palledum Hemaglutination) Tes ini merupakan tes skrining untuk mengetahui apakah ada reaksi antibodi terhadap kuman treponema. Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sedangkan VDRL (Venereal Desease Research Laboratory) adalah tes skrining awal untuk penyakit sifilis
apakah saya terkena sifilis?
Merujuk dari hasil laboratorium Anda memang hasil VDRL Anda
+1. Biasanya jika hasil VDRL positif dilanjutkan dengan TPHA. Jika TPHA juga
positif bisa dipastikan menderita penyakit sifilis. Akan tetapi jika hasilnya
negative bisa terjadi kemungkinan hasil VDRL positif palsu yaitu penyakitnya
tidak ada tetapi hasil test positif contohnya pada penyakit lupus, hepatitis A,
lepra, malaria, kehamilan, imunisasi.
Saran kami untuk dapat memastikan apakah Anda mengidap
penyakit sifilis atau tidak, ulangi pemeriksaan 10 minggu kemudian, jika hasil
masih tetap maka dianjurkan dengan pemeriksaan yang lebih spesifik yaitu
FTA-ABS (Fluorescent Treponemal Antibody Absorption test)) tes pemeriksaan
diagnosis penyakit sifilis yang lebih spesifik, apabila hasil FTA-ABS negatif,
maka kita dapat menyingkirkan positif palsu dan Anda tidak menderita sifilis.
Apabila FTA-ABS positif, maka hasilnya perlu dikonsultasikan kembali ke dokter
spesialis kulit dan kelamin.
apakah sifilis bisa timbul bila berhubungan dg
orang yang tidak terkena sifilis dok?
Sifilis ditularkan melalui kontak seksual dengan lesi terinfeksi, dari
ibu ke anak dalam rahim, melalui transfusi darah, dan sangat jarang sekali
melalui luka di kulit yang terkena dengan luka sifilis. Jadi penularan sifilis
hanya terjadi jika kontak dengan penderita sifilis.