Angkung adalah obat bagi para kaisar dan orang-orang tertentu di daratan Cina sejak berabad-abad lalu. Makanya dulu rakyat biasa tak bisa memperolehnya. Selain mahal, obat itu tak bisa bermanfaat untuk sekali minum saja.Menurut pengalaman yang ada “Bagi orang dewasa yang terkena stroke parah bisa 1-20 kali sebutir sehari.Dan itu biasanya dikonsumsi hingga 6-8 hari. Tapi untuk kasus stroke ringan biasanya cukup 2 kali sebutir sehari,” ujar Sinshe Joe lagi. Sinshe Joe menambahkan bahkan ada pasien yang sekarang telah berusia 99 tahun masih nampak segar dan semua giginya masih utuh berkat mengkonsumsi sebutir angkung tiap bulan.
kandungan angkung atau Angong Niuhuang Wan, hingga kini belum banyak orang tahu. Apalagi hasil uji klinisnya. Karena memang di negeri asalnya Cina, komposisi angkung sendiri tidak pernah disebutkan dengan jelas. “Biasanya bahasa komposisi yang digunakan adalah bahasa botani, yang kalau kita cari tidak akan pernah ada. Jadi hanya si pembuatnya saja yang mengetahui isi kandungannya. Pihak produsen di Indonesia sendiripun bila ditanya komposisi dalam tiap pil angkung tak ada yang bisa menjawabnya dengan pasti.Karena hanya ada di Cina saja, harga angkung menjadi sangat mahal. Harga angkung mengikuti patokan rupiah terhadap dolar. Pernah seorang herbalis membeli untuk pasiennya dengan harga ""mahal"" per butir. Dari harganya yang mahal itu angkung dinyakini pula bisa mengobati radang selaput otak, radang paru, radang otak, disentri dengan kekurangan cairan tubuh, koma karena penyakit hati dan kejang pada anak-anak.
An Gong Niu Huang Wan berkhasiat untuk demam tinggi, koma, delirium, konfusi, epilepsi, epidemi ensefalitis B, tosik disentri, keracunan urine, infektif koma, kecelakaan cerebral vaskular. Obat khusus: koma, stroke, kejang, pendarahan otak.